CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 6-1-2012 08:54 AM | Show all posts
SORRY DOBOL BRO HAHAHHHAAA
rifa Post at 5-1-2012 21:01

Sorry Dopost..
audreyhepburn Post at 6-1-2012 04:42


juragan tusbol .. dobal dobol wae...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-1-2012 09:27 PM | Show all posts
KSAU: Norwegia Tawarkan Hibah Murni Empat Unit C-130H

Purnomo belum bisa memastikan kebutu*an dana untuk reparasi pesawat bekas pakai Angkatan Udara Australia tersebut. Rencana hibah itu sebenarnya sudah dibahas awal tahun lalu, namun baru terealisasi karena menunggu persetujuan Amerika Serikat.

TNI-AU kini memiliki 21 unit Hercules dan berencana menambah sembilan unit lagi. Dengan tambahan empat unit, TNI-AU akan mengoperasikan dua unit untuk pesawat tangki, dua unit untuk pesawat VIP, dan sisanya untuk operasi angkutan dua batalyon.

"Tipe Hercules yang akan dihibahkan adalah tipe H, diremajakan kembali dan akan digunakan TNI Angkatan Udara untuk menggantikan tipe B yang sudah sangat tua," jelas Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengakui masih menjajaki tawaran Hercules dari sejumlah negara. Selain hibah Australia, Amerika Serikat menawarkan pembelian enam unit Hercules C-130 tipe E dan J dengan potongan harga khusus. Pesawat tersebut sedianya akan dikirimkan ke tiga negara di Asia dan Afrika, namun dialihkan ke Indonesia.

Pemerintah Norwegia juga menawarkan hibah murni empat unit pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia. Berbeda dengan Australia dan Amerika yang masih membebankan biaya reparasi kepada Indonesia, tawaran dari Norwegia sudah termasuk biaya reparasi sehingga nilai hibah empat pesawat mencapai USD 66 juta.

http://www.jpnn.com/read/2012/01 ... kan-Empat-Hercules-
Reply

Use magic Report

Post time 7-1-2012 08:27 PM | Show all posts
130 Teknisi Berangkat ke Korsel Bulan Februari

JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengirim 130 personel ke Korea Selatan (Korsel) untuk proyek pembuatan kapal selam. Mereka diambil dari anggota TNI AL, ahli kapal selam dari PT PAL, dan sejumlah akademisi dari Institus Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

"Pada 36 bulan pertama, mereka hanya akan memperhatikan cara membuat kapal selam," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/1).

Adapun pemberangkatan akan dilakukan bertahap. Hartind menjelaskan dua dari tiga kapal selam yang dibeli Indonesia akan dibuat di Korsel melalui perusahaan galangan Daewoo Shipbuiliding Marine Enginering (DSME). Pembuatan kapal selam pertama berlangsung dalam kurun 36 bulan. Selama itu pula teknisi dari Indonesia akan memperhatikan dengan saksama cara mereka merakit hingga akhirnya kapal selam itu selesai.

Pada pembuatan kapal selam kedua, barulah para teknisi itu ikut turun. Namun, masih akan dibantu dari pihak Korsel. "Separo teknisi dari kita, separo dari mereka," katanya.

Pembuatan kapal selam kedua ini diperkirakan lebih singkat, yakni hanya 20 bulan. Pasalnya, pihak Korsel dan Indonesia menargetkan bisa membangun dua kapal selam itu dalam kurun 56 bulan atau sekitar 4,5 tahun. "Diperkirakan dua kapal selam itu akan selesai pada pertengahan 2016," ujar Hartind.

Untuk pembuatan kapal selam ketiga, pengerjaan sepenuhnya dilakukan teknisi Indonesia. Pembuatan kapal selam ketiga akan dilakukan di galang an PT PAL di Surabaya. Namun, pihak DSME tetap akan mengawasi pembuatannya. Diperkirakan bisa selesai sekitar 2019. "Proses pembuatannya diperkirakan memakan waktu antara 24-36 bulan," katanya.

Kapal selam berjenis 209 dengan teknologi setara jenis 214 ini diperkirakan menghabiskan dana 1 miliar dollar atau 10 triliun rupiah. Pembayarannya menggunakan anggaran APBN 2010-2014. Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Untung Suropati mengatakan harga sebesar itu terhitung murah dibandingkan penawaran yang dilakukan perusahaan lain. nsf/P-3

(Koran Jakarta)
Reply

Use magic Report

Post time 7-1-2012 09:08 PM | Show all posts
Amankan Laut, TNI AL butu* 35 KCR



6 Januari 2012, Jakarta: TNI Angkatan Laut memerlukan 35 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) sebagai kekuatan ideal dalam melakukan pengamanan wilayah laut Indonesia yang sangat luas. Hingga saat ini KCR yang dimiliki baru 6 unit.

"Idealnya ada 35 unit KCR, tapi hingga saat ini kami baru memiliki 6 KCR,"kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Jumat (6/1).

Untung merinci, keenam KCR yang dimiliki TNI saat ini adalah Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Mandau-621, KRI Rencong-622, KRI Badik-623, dan KRI Keris-624 yang semuanya buatan Korea. Dua unit lainnya merupakan hibah dari pemerintah Brunei Darussalam yaitu KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643.

"Sesuai MEF akan diadakan penambahan 15 unit KCR,"ujar Untung.

Rencana penambahan KCR ini baru terlaksana dengan penyerahan KRI Clurit-641 pada April 2011 lalu dan segera menyusul KRI Kujang-642 yang akan diserahkan paling lambat April mendatang. Yang membanggakan, kedua KCR ini merupakan kapal buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Palindo Marine, Batam.

Dalam kunjungannya ke PT Palindo Marine Rabu (4/1) lalu, Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Sumartono mengungkapkan pemerintah Indonesia menargetkan pembuatan 24 unit kapal cepat berpeluru kendali hingga 2024. Kedua puluh empat unit KCR itu akan disebar ke wilayah Barat Indonesia dan Sulawesi Utara.

Sumber: Jurnas
Reply

Use magic Report

Post time 8-1-2012 12:39 PM | Show all posts
Connie : TNI AU butu* pesawat tempur penyergap 744 unit dan penyerang 456 unit




TEMPO.CO:-Kisah intersepsi pesawat asing oleh pesawat TNI Angkatan Udara sudah beberapa kali terjadi. Tahun lalu, tepatnya 7 Maret 2011, sebuah pesawat milik Pakistan International Airlines disergap dua pesawat Sukhoi TNI AU. Pesawat jenis Boeing 737-300 itu kedapatan memasuki kawasan udara Indonesia secara ilegal.

Ketika itu, radar Komando Pertahanan Udara Nasional II menangkap sinyal pesawat tak dikenal memasuki wilayah Indonesia sekitar pukul 12.00 Wita. Tak lama kemudian, Komandan Pangkalan Udara Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna memerintahkan kedua Sukhoi yang saat itu sedang latihan rutin mencegat dan melakukan identifikasi. Karena tidak ada penjelasan, pesawat milik Pakistan itu dipaksa mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, untuk diinterogasi dan dilakukan pengecekan terhadap penumpangnya.

Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, T.B. Hasanuddin, menuturkan intersepsi juga pernah dilakukan TNI AU pada Juli 2003. Sekretaris Militer era Presiden Megawati Soekarnoputri itu menceritakan, dua pesawat F-16 TNI AU melakukan intersepsi terhadap pesawat F-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Kala itu, lima pesawat F-18 Hornet bermanuver hampir selama satu jam di atas perairan Pulau Bawean, Jawa Timur.

Namun, Hasanuddin mengungkapkan, kelima F-18 Hornet itu tidak dipaksa mendarat. "Waktu itu ada kapal induk mereka yang melintas dan sudah mengantongi izin. Jadi itu tak jadi masalah," ujarnya. Meski demikian, dia mengatakan, kelima pesawat F-18 tersebut memasuki jalur penerbangan internasional, sehingga bisa mengganggu jalur penerbangan dan membahayakan. "Karena bisa membahayakan jalur penerbangan, pesawat F-18 itu diminta kembali ke kapal induknya," ujarnya saat dihubungi kemarin.

Connie Rahakundini Bakrie dalam bukunya, Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal, menyebutkan TNI AU idealnya memiliki pesawat tempur penyergap (interceptor) sebanyak 744 unit dan pesawat tempur penyerang (ground attack) 456 unit. Jumlah itu lebih kecil jika dibandingkan dengan kekuatan pesawat tempur angkatan udara menengah di Asia-Pasifik, seperti India (852 unit), Korea Utara (510 unit), dan Korea Selatan (493 unit). Tapi ada baiknya realistis dengan tetap mengacu pada kemampuan keuangan negara.

http://m.tempo.co/2012/01/08/375941[quote]
Reply

Use magic Report

Post time 8-1-2012 08:52 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 8-1-2012 20:53

Pesawat Tempur Super Tucano Tiba Maret



Metrotvnews.com, Malang: Empat dari 16 pesawat tempur Super Tucano A29 buatan Brazil direncanakan tiba pada Maret 2012. Pesawat untuk melengkapi sistem persenjataan TNI AU, khususnya di Pangkalan Udara Abdul Saleh, Malang, Jawa Timur.

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara Abd Saleh, Kolonel Pnb Novianto Widadi, Ahad (8/1), mengatakan, secara umum Lanud Abd. Saleh siap menyambut kedatangan pesawat tempur itu, dan akan menggantikan posisi pesawat tempur Oviten-10F Bronco yang sudah memasuki masa "grounded".

Kesiapan yang sudah dilakukan, meliputi sejumlah fasilitas pendukung di Lanud Abd Saleh, seperti shelter atau tempat lokasi parkir pesawat, serta 12 pilot khusus yang telah dilatih untuk menukangi pesawat tersebut.

"Kami terus menyiapkan pendukung lainnya untuk kedatangan pesawat tempur canggih itu, termasuk pilot khusus yang berusia minimal 24 hingga 35 tahun dan ahli dalam berbahasa inggris," katanya.

Dengan tibanya pesawat pada bulan Maret, diharapkan nantinya bisa dipertunjukan kepada masyarakat pada peringatan HUT TNI AU tanggal 9 April 2012.

Dijadwalkan pesawat itu akan digunakan untuk misi operasi taktis dalam membantu pasukan di darat. Soalnya pesawat punya keunggulan "close air support".

Selain itu, pesawat yang memiliki mesin tunggal buatan "Empresa Braziliera de Aeronautica", juga memiliki kemampuan menembakan asap ke darat secara cepat untuk menunjukkan posisi musuh.

Pesawat itu nantinya tidak hanya digunakan sebagai pesawat latih, namun juga digunakan misi pengamanan wilayah perbatasan, untuk memastikan tidak adanya pelanggaran batas negara oleh pihak lain.

"Total pesawat yang kita pesan sebanyak 16 unit, dan pengiriman akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan kedatangan empat unit pada Maret 2012, dan akan ditempatkan pada Skuadron 21 Lanud Abd Saleh," katanya.(Ant/ICH)
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 8-1-2012 09:25 PM | Show all posts
nampaknya ada pembangunan pesat dalam industri milter di Indonesia, Malaysia bila lagi gamaknya...
Reply

Use magic Report

Post time 9-1-2012 07:14 PM | Show all posts
TNI AU butu* pesawat tempur penyergap 744 unit dan penyerang 456 unit


Mimpi basahan gan. Unless kalian bisa produksi fighter sendiri semacam India ato China.

Nggak kesampeian.

Targetin 200+ aja deh, udah bisa buat tetangga gentar. Kerana 700+ & 450+ jadi bahan lelucon aja.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 9-1-2012 07:31 PM | Show all posts
Profil Tentang Denjaka Pasukan Elit TNI-AL

Special Force Is The Best Of The Best.... INDONESIAN NAVY

Reply

Use magic Report

Post time 9-1-2012 09:01 PM | Show all posts
Post Last Edit by viewx at 9-1-2012 21:05
Mimpi basahan gan. Unless kalian bisa produksi fighter sendiri semacam India ato China.

Nggak ...
robotech Post at 9-1-2012 19:14


hahahaha robotech, jangan kau anggap serius lah komentar seperti itu,,, itu cuma mimpi saja,,,,
sekarang yang nyata kami mulai fokus pada R&D seperti pesawat, kapal perang, kapal selam dan persenjataan ringan, saya ingin sekali indonesia menguji coba rudal jarang jauh buatan dalam negeri untuk sistem pertahanan,,,
Gimana pak cik kabarnya militer Malaysia???? apakah baik2 saja???
Reply

Use magic Report

Post time 10-1-2012 01:57 AM | Show all posts
Mimpi basahan gan. Unless kalian bisa produksi fighter sendiri semacam India ato China.

Nggak ...
robotech Post at 9-1-2012 19:14


butu* bukan berarti mau beli Indonesia memang perlu 1000 fighter & interceptor
Reply

Use magic Report

Post time 10-1-2012 04:27 PM | Show all posts
hahahaha robotech, jangan kau anggap serius lah komentar seperti itu,,, itu cuma mimpi saja,,,,


Naah, aku nggak gampang percaya komentarnya ... iya, udah bauan HOAX ...

Gimana pak cik kabarnya militer Malaysia???? apakah baik2 saja???


Macam biasa sih ... tapi nggak kedengaran lho ... mau pilihanraya deh ... publik nggak mau bicara militer, semua soal korupsi, soal sara hidup ama soal Bung Nuar ....
Reply

Use magic Report

Post time 10-1-2012 04:29 PM | Show all posts
butu* bukan berarti mau beli Indonesia memang perlu 1000 fighter & interceptor


Nahhh, di sini beda Bahasa Indonesia ama Bahasa Malaysia. Butu# ertikata Indo sama seperti 'Perlu' di Malaysia.
Reply

Use magic Report

Post time 10-1-2012 05:23 PM | Show all posts
Post Last Edit by viewx at 10-1-2012 17:24
Naah, aku nggak gampang percaya komentarnya ... iya, udah bauan HOAX ...



Macam biasa sih  ...
robotech Post at 10-1-2012 16:27

begitu lah, pertahanan negara pun bisa jadi senjata politik, tp tidak separah di indonesia
para parlemen / DPR atau Oposisi di indonesia banyak bodohnya very stupid......... mereka cuma mengumbar2 kekurangan TNI
seperti upgrade F16 tapi mereka tak mau expose pembelian kapal selam, pembelian SU, T50 Golden and lain2nnya, sehingga banyak masyarakat mengira hanya beli senjata usang, dan menganggap TNI pasukan terlemah di Asean bahkan kalah dari kamboja dan laos, dan dengan begitu terus disalahkan pemerintah
DPR  AND Indonesian military observers VERY STUPID
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 11-1-2012 08:51 PM | Show all posts
                                                                                        Foto : Ist.                                                                                 
                                                                                                                                        BANDUNG - Di tengah maraknya pembuatan mobil Esemka buatan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ternyata siswa SMK di Jawa Barat juga memiliki potensi khusus. Para pelajar SMK 12 Bandung ini bisa merakit pesawat terbang sendiri.

Pesawat rakitan sekolah yang dulu bernama STM Penerbangan Bandung itu diberi nama  Jabiru atau J-430. “Kami punya pesawat Jabiru buatan SMK 12 yang sudah jadi dan sudah dipamerkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkashy, di Bandung, Senin (9/1/2012).

Hanya saja, hingga saat ini Jabiru belum mendapat izin terbang. “Sama dengan Esemka yang menunggu izin jalan, Jabiru juga tinggal menunggu izin penerbangan saja,” katanya menambahkan.

Jenis pesawat yang dikembangkan pelajar SMK 12 adalah pesawat terbang kecil berkapasitas empat sampai enam orang penumpang. Pesawat ini berfungsi untuk kegiatan pertanian, yakni penyiraman tanaman, penyemprotan pupuk, dan pengusiran hama.

“Sasaran pesawat Jabiru adalah daerah-daerah terpencil di Indonesia. Jadi konsep pesawat yang dikembangkan sesuai dengan kepulauan,” kata Wahyudin.

Saat ini, SMK 12 Bandung baru bisa merakit satu pesawat. Namun, rencananya pesawat tersebut akan diperbanyak alias diproduksi massal. Terlebih karena petani masa depan membutu*kan tenaga pesawat terbang untuk meningkatkan kualitas pertanian.

“Nantinya, para petani masa depan akan mendapat pelayanan seperti di Australia. Nah, kita sisipkan anak-anak SMK supaya bisa merancang dan merawat pesawat-pesawat itu,” tuturnya.

Menurut Wahyudin, pesawat rakitan pelajar SMK ini dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modal. “Investor harus tertarik dan jangan underestimate (menganggap remeh) anak-anak SMK yang ternyata bisa merakit dan merawat pesawat,” ujar Wahyudin.
  
Dana pembuatan pesawat Jabiru bersumber dari pemerintah pusat. Wahyudin menjelaskan, pemerintah punya program peningkatan ilmu dan teknologi. Maka tiap SMK yang tersebar di tiap daerah di Indonesia ditugaskan untuk mengembangkan produk sesuai jurusan.

Pengembangan produk SMK di Jawa Barat beragam, salah satunya pembuatan pesawat terbang tersebut. Begitu juga di Jawa Tengah yang mengembangkan mobil Esemka. “Selain pesawat, konsentrasi SMK di Jawa Barat juga meliputi perakitan LCD di SMK 2 Tasikmalaya dan motor di SMK Kanzen, Bekasi. Ada juga mobil Buggy di SMKN 8 Bandung. Sedangkan di Subang dan Pacet berkonsentrasi pada bidang pertanian yang telah dibuktikan kualitasnya melalui percobaan,” katanya.(rhs)












pesawat jabiru buatan pelajar smk 12 bandung
smk= vocational high school
      
Reply

Use magic Report

Post time 11-1-2012 10:51 PM | Show all posts
TNI Ajak Komisi I ke Belanda Untuk Lihat Leopard MBT

INILAH.COM, Jakarta - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diajak ke Belanda untuk melihat tank Leopard yang rencananya akan dibeli TNI (Tentara Nasional Indonesia).

"Komisi I dapat surat dari TNI, pekan lalu, untuk mengundang hadir. Kami sepakat tidak ikut," kata Wakil Komisi I DPR TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2012).

Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan TNI tidak pernah membicarakan rencana pembelian 100 tank Leopard kepada Komisi I DPR secara resmi.

"Sampai hari ini Kemenhan (Kementerian Pertahanan) maupun TNI belum merapatkan dengan Komisi I akan beli tank itu secara resmi," ujarnya.

TB Hasanuddin mengaku mendapat informasi perihal rencana pembelian tersebut dari obrolan sesama rekannya. Informasi yang diperolehnya, 50 Leopard akan ditempatkan di Jakarta dan sisanya di Surabaya.

"Kami dapat info dari orang, sehingga belum jelas. Ditempatkan di Jakarta 50 dan di Surabaya 50," katanya.

http://nasional.inilah.com/read/ ... landa-lihat-leopard


Pindad Mampu Produksi Peluru Tank Leopard

INILAH.COM, Jakarta - Meskipun Tank Leopard berukuran besar namun perawatannya tidak rumit. PT Pindad diyakini mampu menyediakan suku cadang dan peluru tank tersebut.

Pemerhati industri militer Ade Nasution mengatakan, perawatan tank tak serumit perawatan pesawat terbang. Sebab prinsip teknologi tank tergolong sederhana.

"Merawat tank tidak rumit seperti pesawat terbang, kunci tank di gear box, rantai dan mesin. Kalau peluru kan Pindad bisa bikin juga," terangnya, Rabu (11/1/2012).

Mantan praktisi bisnis militer ini juga mengatakan, Tank Leopard diperlukan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah kondisi minimnya anggaran TNI. "Pemerintah bisa cicil atau utang, karena tidak ada dana. Ini sebuah keuntungan untuk kekuatan tempur TNI," terangnya.

http://nasional.inilah.com/read/ ... peluru-tank-leopard
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 12-1-2012 11:13 AM | Show all posts
Reply 1855# eltoro


    mcm CTRM eagle 150B
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2012 08:50 PM | Show all posts
Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara anggota ASEAN setuju untuk mengembangkan lebih jauh lagi kerja sama maritim di kawasan, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

"Para Menlu ASEAN menyetujui saran Indonesia untuk memberdayakan Forum Maritim ASEAN yang sudah melakukan pertemuan tahunannya sejak 2010 agar menjadi ajang untuk membahas kerja sama maritim di kawasan," kata Menlu yang dihubungi ANTARA Rabu, setelah mengikuti Pertemuan Informal Menlu ASEAN di Siem Reap, Kamboja.

Marty mengatakan, di masa yang akan datang Forum Maritim ASEAN selain menjadi ajang diskusi masalah kelautan bagi negara-negara anggota juga akan mengundang negara-negara anggota Konferensi Asia Timur (EAS) untuk membahas isu serupa.

"Ke depan kita ingin lebih menonjolkan faktor kerja sama di bidang kelautan daripada permasalahannya," kata Marty.

Dia menambahkan bahwa selain kerja sama maritim, menlu ASEAN dalam pertemuan di Siem Reap, Rabu, juga setuju untuk memberdayakan Pusat Koordinasi ASEAN Untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Manajemen Bencana (AHA Center) yang berlokasi di Jakarta agar mempertajam kemampuan ASEAN untuk menangani situasi paska bencana di kawasan.

Sektor kelautan selama beberapa tahun terakhir telah menjadi isu yang menyebabkan ketegangan diantara negara-negara ASEAN. Mulai dari konflik perbatasan di Laut China Selatan antara empat negara ASEAN dan China hingga masalah pencurian ikan sempat membuat panas situasi di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2012 09:10 PM | Show all posts
PT. DI AKAN Produksi 15 Pesawat N-219 untuk Papua




Jurnas.com | PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi sebanyak 15 unit pesawat jenis N-219 yang akan digunakan untuk penerbangan perintis di Provinsi Papua.

"Pengembangan N-219 sudah mulai dilakukan yang prototipenya ditargetkan rampung pada 2014," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana di Bandung, Kamis (12/1).

Menurut Andi, biaya produksi satu unit pesawat berkapasitas 19 penumpang ini mencapai sekitar 4 juta dolar AS.

"Untuk itu dibutu*kan dana sekitar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp540 miliar untuk menyelesaikan seluruh proyek tersebut," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan proposal kepada pemerintah untuk mendapat pembiayaan dari APBN. "Pengembangan pesawat N-219 tersebut mendapat dukungan penuh pemerintah seperti Kementerian Ristek, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan," katanya.

Menurutnya pesawat jenis N-219 merupakan tipe pesawat yang sangat cocok dan handal untuk wilayah perintis seperti Papua dan sekitarnya.

Pasalnya, dari 310 bandara di seluruh wilayah Papua sebanyak 90 persen di antaranya memiliki landasan pacu kurang dari 800 meter.

"Landasan pacu di wilayah Papua umumnya berukuran pendek, bahkan ada yang hanya 400 meter. Tentu dibutu*kan pesawat yang cocok untuk digunakan di wilayah itu," tegasnya.

Selain pembiayaan dari pemerintah, juga akan diupayakan diperoleh dari perusahaan yang akan mengoperasikan pesawat komersial tersebut.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2012 09:30 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 12-1-2012 21:33

PT DI Targetkan Kontrak Rp 9 T dengan Kemhan



BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menargetkan mendapatkan kontrak sebesar Rp9 triliun dengan Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemhan).

"Target kita untuk kontrak dengan Kemhan senilai Rp9 triliun dalam kurun waktu 2011 hingga 2014," ungkap Director of Aerostructure PT DI Andi Alisjahbana, kala ditemui di kantornya, Bandung, Kamis (12/1/2012).

Andi menuturkan, hingga saat ini kontrak yang baru terealisasi hampir 50 persen. Adapun kontrak tersebut adalah pembuatan helikopter untuk TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL). Rencananya, PT DI akan membuat enam helikopter dan pengirimannya akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 2011.

Di sisi lain, PT DI juga melakukan ekspor ke negara Korea, sebanyak empat pesawat jenis CN-235, di mana saat ini sudah terkirim tiga pesawat dan menyisakan satu pesawat yang dikirim tahun ini.

Selain itu, perusahaan pembuatan pesawat terbang pelat merah tersebut, pada 2013 akan melakukan ekspor pesawat jenis 212-400 ke negara Thailand. Delapan pesawat, dijadwalkan akan mulai dikirim pada 2013. (mrt) (rhs)


Waktunya Bangkit PT.DI
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

9-2-2025 06:11 PM GMT+8 , Processed in 0.176244 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list