CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 9069|Reply: 8

Iskandar Muda Mahkota Alam - Sultan Aceh Darussalam

[Copy link]
Post time 29-6-2009 08:55 AM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by amazed at 29-6-2009 10:14

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 29-6-2009 08:57 AM | Show all posts
Post Last Edit by fuel_i at 29-6-2009 09:05

Sultan Iskandar Muda MahkotaAlam (Iskandar Muda Meukuta Alam) diputerakan pada tahun 1953 di Banda Aceh.Baginda merupakan sultan yang paling hebatdalam sejarah KesultananAceh. Baginda
berkuasa daritahun 1607 sampai 1636.Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi antarabangsa sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang agama Islam.


Asal usul

Dari keturunan sebelah ibu, Iskandar Muda adalah keturunan dari Raja Darul-Kamal,dan dari keturunan sebelah ayahanda merupakan keturunan dari keluarga Raja Mahkota Alam. Darul-Kamal dan MahkotaAlam dikatakan dahulunya merupakan dua tempat pemukiman berjiran (yang terpisah oleh sungai) dan yang gabungannya merupakan asal mula Aceh Darussalam. Iskandar Muda seorang diri mewakili kedua cabang itu, yang berhak sepenuhnya menuntut takhta.
Ibunya, bernama Putri Raja Indra Bangsa, yang juga dinamai Paduka Syah Alam, adalah anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah,Sultan Aceh ke-10;dimana sultan ini adalah putera dari Sultan Firman Syah, dan Sultan Firman Syah adalah anak atau cucu (menurut Djajadiningrat) Sultan Inayat Syah, Raja Darul-Kamal.
Putri Raja Indra Bangsa menikah dengan upacara besar-besaran dengan Sultan Mansur Syah, putera dari Sultan Abdul-Jalil, dimana Abdul-Jalil adalah putera dari Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Sultan Aceh ke-3.


Pernikahan

Sri Sultan Iskandar Muda menikah dengan seorang Puteri dari Kesultanan Pahang. Puteri ini dikenali dengan nama Putroe Phang. Konon, kerana terlalu cintanya baginda Sultan dengan isterinya, Sultan memerintahkan pembangunan kota berbukit
(Gunongan) di tengah Medan Khayali (Taman Istana) sebagai tanda cintanya. Khabarnya, sang puteri selalu sedih kerana memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit. Oleh kerana itu Sultan membangunkan Gunongan untuk mengubati rindu sang puteri. Hingga saat ini Gunongan masih dapat disaksikan dan dikunjungi.


Masa pemerintahan

Masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang dimulai pada tahun 1607 sampai 1636, merupakan masa paling gemilang bagi Kesultanan Aceh,walaupun disisi lain pemerintahan baginda yang tegas ,menyebabkan banyak pemberontakan berlaku di kemudian hari setelah mangkatnya baginda Sultan.Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau.Kekuasaan Aceh juga meliputi hingga ke Perak.
Ketika Iskandar Muda mulai berkuasa pada tahun 1607, ia segera melakukan ekspedisi angkatan laut yang menyebabkan ia mendapatkan penaklukan yang efektif di daerah barat laut Indonesia. Pentadbiran kerajaan terlaksana dengan lancar di semua pelabuhan penting di pantai barat Sumatera dan di pantai timur,sampai ke Asahan di selatan. Pelayaran penaklukannya dilancarkan sampai jauh ke Pulau Pinang, di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu, dan pedagang asing dipaksa untuk tunduk kepadanya. Kerajaannya kaya raya, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Pemerintahan di dalam negeri

Menurut tradisi Aceh, Iskandar Muda membahagikan wilayah Aceh ke dalam wilayah pemerintahan
yang dinamakan ulèëbalang dan mukim; ini dipertegas oleh laporan seorang penjelajah Perancis bernama Beauliu, bahawa
Iskandar Muda membabat habis hampir semua bangsawan lama dan menciptakan bangsawan baru." Mukim pada awalnya adalah himpunan beberapa desa untuk mendukung sebuah masjid yang dipimpin oleh seorang Imam (Aceh: Imeum). Ulèëbalang (Melayu: Hulubalang) pada awalnya barangkali bawahan-utama Sultan, yang dianugerahi Sultan beberapa mukim, untuk dikelolanya sebagai pemilik wilayah. Pola ini djumpai di Aceh Besar dan dinegeri-negeri taklukan Aceh yang penting.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 29-6-2009 09:06 AM | Show all posts
Post Last Edit by fuel_i at 29-6-2009 09:09

Hubungan  Aceh dengan bangsa asing

Inggeris
Pada abad ke-16, Ratu Inggeris, Elizabeth I, mengirimkan utusannya bernama Sir James Lancester kepada Kerajaan Aceh dan mengirim surat yang ditujukan: "Kepada Saudara Hamba, Raja Aceh Darussalam, serta seperangkatan perhiasan yang tinggi nilainya." Sultan Aceh kala itu menerima maksud baik "saudarinya" di Inggeris dan mengizinkan Inggeris untuk berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bahkan Sultan juga mengirim hadiah-hadiah yang berharga termasuk sepasang gelang dari batu rubi dan surat yang ditulis di atas kertas yang halus dengan tinta emas. Sir James pun dianugerahi gelar "Orang Kaya Putih".
Sultan Aceh pun membalas surat dari Ratu Elizabeth I. Berikut adalah isi surat Sultan Aceh, yang masih disimpan oleh pemerintah kerajaan Inggeris,bertarikh tahun 1585:


“I am the mighty ruler of the Regions below the wind, who holds sway over the land of Aceh and over the land of Sumatra and over all the lands tributary to Aceh, which stretch from the sunrise to the sunset.”
(“Betalah penguasa perkasa Negeri-negeri di bawah angin, yang terhimpun di atas tanah Aceh dan atas tanah Sumatera dan atas seluruh wilayah wilayah yang tunduk kepada Aceh, yang terbentang dari ufuk matahari terbit hingga matahari terbenam”).


Hubungan yang mesra antara Aceh dan Inggeris diteruskan pada masa Raja James I dari Inggeris dan Scotlang. Raja James mengirim selaras meriam sebagai hadiah untuk baginda Iskandar Muda. Meriam tersebut hingga kini masih wujud dan dikenali dengan nama Meriam Raja James.

Belanda
Selain Kerajaan Inggeris, Pangeran Maurits – pengasas dinasti Oranje– juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan menyambut maksud baik mereka dengan mengirimkan rombongan utusannya ke Belanda. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuanku Abdul Hamid.
Rombongan inilah yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang singgah di Belanda. Dalam kunjungannya Tuanku Abdul Hamid sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ia dimakamkan secara besar-besaran di Belanda dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar Belanda. Namun kerana orang Belanda belum pernah memakamkan orang Islam, maka beliau dimakamkan dengan cara agama Nasrani di pekarangan sebuah gereja. Kini di makam beliau terdapat sebuah tugu yang dirasmikan oleh Mendiang Yang Mulia Pangeran Bernhard suami mendiang Ratu Juliana dan Ayahanda Yang Mulia Ratu Beatrix.

Uthmaniyah Turki
Pada masa Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengirimkan utusannya untuk menghadap Sultan Uthmaniyah yang berkedudukan di Konstantinopel. Kerana saat itu Sultan Uthmaniyah sedang gering maka utusan Kerajaan Aceh tidak dapat bertemu dengannya sampai  demikian lamanya sehingga mereka terpaksa menjual sedikit demi sedikit hadiah persembahan untuk menyara hidup mereka. Lalu pada akhirnya ketika mereka diterima oleh baginda Sultan, persembahan mereka hanya tinggal Lada Sicupak atau Lada sekarung. Namun baginda Sultan menyambut baik hadiah itu dan mengirimkan sebuah meriam dan beberapa orang yang cekap dalam ilmu perang untuk membantu kerajaan Aceh. Meriam tersebut pula masih ada hingga kini dikenal dengan nama Meriam Lada Sicupak. Pada masa selanjutnya Sultan Ottoman mengirimkan sebuah bintang jasa kepada Sultan Aceh.

Perancis
Kerajaan Aceh juga menerima kunjungan utusan Kerajaan Perancis. Utusan Raja Perancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah cermin yang sangat berharga bagi Sultan Aceh. Namun dalam perjalanan cermin tersebut pecah. Akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut sebagai hadiah bagi sang Sultan. Dalam bukunya, Denys Lombard mengatakan bahwa Sultan Iskandar Muda amat menggemari benda-benda berharga.
Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca (Cermin kaca) di dalam Istananya. Menurut utusan Perancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligo Aceh, kediaman Gabenor). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar Muda juga memerintahkan untuk memindahkan aliran Sungai Krueng Aceh hingga mengaliri istananya (sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar Meuligoe). Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 29-6-2009 09:15 AM | Show all posts
Post Last Edit by fuel_i at 29-6-2009 09:20





Makam Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam di Banda Aceh
Reply

Use magic Report

Post time 29-6-2009 04:50 PM | Show all posts
So, aceh nih still ade sultan lagi ke? ke dah jadik cam melaka?
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2009 03:10 PM | Show all posts
hebat jugak sultan acheh ni..teringin nak tgk gambar istananya yg luas tak kurang dari 2 km tu..dan yg paling penting, ada lagi ke sisa keturunan sultan acheh skarang ni? apa yg diorg buat sekarang yer?
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 1-7-2009 07:23 AM | Show all posts
5# BeskotCekelat


kat aceh tadak sultan... tapi keturunan sultan tu ada lagik..... tu yang aku penah baca ler..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 1-7-2009 08:50 AM | Show all posts
betul tu..skrg yg tgl hnyalah keturunan kesultanan aceh (dari keturunan bugis) & sejarah gemilang aceh satu ketika dulu..
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 30-4-2014 11:53 AM | Show all posts
fuel_i posted on 29-6-2009 09:15 AM
Post Last Edit by fuel_i at 29-6-2009 09:20

Salam. Saya berminat utk tahu sejarah keturunan saya kerana ada carta keluarga belah ayah saya yg atas skali bernama Tunku Sultan Muhammad Hussain Rachmas Shah I yg berketurunan dari Sultan Iskandar Muda ni.

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

5-2-2025 05:00 PM GMT+8 , Processed in 0.131759 second(s), 25 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list