Clara Bergs, gadis berusia 10 tahun ini memiliki kecintaan yang kuat pada tarian balet. Namun, dia harus berusaha lebih keras untuk menguasai tarian ini. Pasalnya, Bergs telah didiagnosa menderita autisme dan DiGeorge sindrom saat lahir.
Sindrom DiGeorge membuatnya kesulitan untuk mengendalikan gerakan tubuhnya. Bergs juga mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tak hanya itu, penyakit ini, ditambah autisme juga membuatnya susah berkonsentrasi, apa lagi menghapal gerakan balet yang rumit.
Namun, pepatah "Tak ada yang tak mungkin," tampaknya sesuai untuk menggambarkan gadis cilik ini. Setelah beberapa kali orang tuanya melihatnya melakukan gerakan-gerakan yang sama setiap hari, mereka sadar. Bergs telah menghapal tarian Swanhilde dalam "Coppelia."
Ini tentu bukan hal yang mudah, mengingat Coppelia memiliki gerakan yang rumit. Ibunya merekam gerakan Bergs dan mempublikasikannya lewat YouTube. Dalam sekejap, video ini mendapatkan respon baik dari banyak orang.
"Dia membuat dunia menjadi tempat yang lebih menyenangkan," tulis salah satu komen.