Ulasan terkait lorong waktu sudah berlangsung sejak dulu, dan cukup banyak dicerminkan melalui film fiksi, namun, yang paling terkenal mungkin adalah "The Butterfly Effect". Sehubungan dengan itu, banyak yang membayangkan kembali peristiwa hilangnya pesawat sipil MAS beberapa waktu lalu itu dengan hilangnya pesawat penumpang "Douglas" yang muncul kembali pada tahun 1995 silam di Venezuela setelah 35 tahun lenyap dari muka bumi, mungkin ini merupakan peristiwa berantai tentang lorong waktu terkait hilangnya pesawat secara misterius kala itu. Singkatnya, semakin banyak fenomena terkait yang mau tidak mau membuat kita harus mengakui akan eksistensi ruang dimensi lain.
Menurut catatan divisi Angkatan Laut AS, bahwa saat perang Pasifik pada tahun 1945 silam, kapal perang "Indianapolis" AS ditenggelamkan Jepang. Divisi Angkatan Laut AS menerima sinyal darurat bahwa sejumlah 25 tentara itu telah menyelamatkan diri dari kapal perang tersebut dengan sekoci. Namun, militer AS tidak menemukan apa pun setelah berulang kali melakukan proses pencarian, hingga pada akhirnya menyatakan bahwa mereka telah terkubur di dasar laut. Hingga pada suatu hari, Juli 1991, di perairan selatan kepulauan Filipina, sekelompok kapal nelayan Filipina menemukan sekoci berisi tentara yang dianggap telah hilang. Namun yang membingungkan otoritas AS adalah, setelah selang 40 tahun lamanya, sosok mereka di luar dugaan sama persis dengan rupa mereka ketika kapal perang mereka ditenggelamkan oleh militer Jepang kala itu. Lorong waktu membuat perjalanan waktu menjadi lambat. Ke 25 tentara tersebut mengatakan bahwa mereka hanya satu hari terombang-ambing di laut, sebelum akhirnya diselamatkan, mereka menceritakan hanya hanyut di laut satu kali sehari. Menurut astronom, ada kemungkinan mereka telah menerobos sebuah "lorong waktu", puluhan tahun kemudian muncul lagi, tapi benar-benar tidak tahu waktunya sudah lewat begitu lama. Jadi, itu adalah sebuah "lorong waktu" yang lebih lambat daripada waktu di bumi. Banyak orang yang mempelajari yang berhubugan dengan fenomena memperlambat waktu. Kennedy Brimov dari Rusia adalah seorang peneliti fenomena abnormal, filsuf, dimana sejak 1987 silam, telah menciptakan mesin waktu menggunakan pompa geomagnetic. Mereka memperlambat atau mempercepat proses berjalannya waktu menggunakan kejut khusus terhadap medan magnet. Di bawah efek peralatan di laboratorium, batas maksimum perlambatan waktunya dapat mencapai 1,5 detik per jam. Agustus 2001, peneliti Vadim Chernobrov melakukan percobaan terhada sebuah mesin waktu model baru di sebuah hutan terpencil di Volgogard, Rusia. Mereka menghabiskan waktu selama 5, 10, 20 menit untuk mengoperasikan mesin terkait, penangguhan waktu yang terlama berlangsung selama setengah jam. Orang-orang merasa seolah-olah memasuki dunia lain, mereka bisa merasakan secara bersamaan suasana kehidupan "di sini" dan "sisi lain", seakan-akan ruang itu benar-benar terbuka. Lorong waktu membuat waktu berjalan lebih cepat. Di daerah Segitiga Bermuda, sebuah kapal selam bekas Uni Soviet berlayar di dasar laut perairan Bermuda satu menit sebelumnya, namun, satu menit kemudian kapal selam itu di luar dugaan muncul di Samudera Hindia. Selama pelayaran yang nyaris melintasi perjalanan separuh bumi itu, seluruh personel yang berjumlah 93 awak itu tiba-tiba menjadi tua 5 – 20 tahun. Setelah kapal selam itu kembali ke pangkalannya di laut hitam, seluruh personel segera dibawa ke sebuah laboratorium di Moskow untuk diperiksa oleh para ahli, dan hasilnya, mereka jelas telah menua, dengan ciri khas yaitu: keriput, rambut memutih, kulit kendur dan daya pandang melemah. Setelah kejadian itu, pihak militer eks Uni Soviet dan komunitas ilmuwan segera mulai melancarkan penyelidikan terhadap seluruh personel dan kapal selam terkait, dan membuat tiga laporan. Salah satu peneliti mengatakan "personel-personel tersebut tiba-tiba menjadi tua 5 – 20 tahun dalam waktu sesingkat itu, besar kemungkinan kapal selam itu telah masuk ke sebuah terowongan percepatan waktu dari lorong waktu. Meskipun pengetahuan tentangnya (lorong waktu) sangat kecil, tapi selain kesimpulan ini, tidak ada penjelasan lain yang lebih masuk akal." Peristiwa yang dialami para personel itu memberitahu kepada kita, mungkin ada sebuah lorong waktu yang lebih cepat proses waktunya daripada proses waktu yang berputar di bumi. Jika ditilik secara aktual, kecerdasan manusia masih belum cukup untuk menghentikan perputaran waktu, tetapi menurut teori Einstein, ruang dan waktu bisa berubah dalam kecepatan cahaya. Jika suatu benda melesat dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik, maka ruang dapat dipersingkat, dan waktu bisa menjadi lambat. Setelah dikalkulasi, seorang fisikawan di California State University mengatakan bahwa manusia butuh waktu 200.000 tahun untuk mencapai Andromeda Galaxy dari bumi, sementara di atas pesawat antariksa berkecepatan cahaya hanya butuh 20 tahun. Para ilmuwan telah menemukan partikel misterius yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya di alam semesta. Misalnya, mentransformasi daya tarik medan gravitasi menjadi daya dorong saat pesawat ruang angkasa melalui medan gravitasi, sehingga pada saat itu pesawat antariksa dapat melesat dengan kecepatan cahaya atau bahkan superluminal. Lorong waktu dapat menembus masa lalu. Seiring dengan bubarnya eks Uni Soviet, beberapa dokumen rahasia terus diungkapkan, para ilmuwan juga melihat isi dokumen terkait perputaran waktu kembali. Suatu hari pada bulan Agustus 1971, ketika pilot eks Uni Soviet melakukan penerbangan rutin dengan jet tempur MIG-21, secara tidak sengaja "menerobos" wilayah Mesir kuno. Ia melihat pemandangan bangunan Piramida di belantara padang pasir yang luas, sebuah Piramida tampak menjulang tinggi, sementara Piramida lainnya baru dialasi dengan fondasi menara. Pada tahun 1986 silam, ketika seorang pilot Amerika menerbangkan pesawat pengintai SR71 di atas kota Florida, menerobos "penghalang waktu" dan tiba di angkasa Eropa abad pertengahan. Dalam laporan yang diserahkan kepada divisi militer terkait ia sempat menuturkan, 'Saat pesawat melintasi puncak pohon, ia merasakan gelombang panas yang terpancar dari api unggun besar, tumpukan mayat-mayat membuat saya bergidik." Setelah diselidiki lebih lanjut, para ahli mengatakan bahwa yang disaksikan pilot itu adalah suasana "Black Death" yang terjadi dalam sejarah Eropa. Wabah yang disebabkan pes menyebar ke seluruh daratan Eropa, ribuan orang tewas di jalanan, adalah sebuah bencana yang mematikan. Fisikawan Marcy juga menunjukkan kepada dunia tentang laporan rahasia dari NATO, fakta yang dijelaskan dalam laporan terkait juga sangat membingungkan : Dalam penerbangannya, seorang pilot NATO "tersesat" ke medan perang Jerman semasa perang dunia ke-2. Pilot dari Jerman dan sekutu melihatnya, dan dia juga melihat mereka, namun, hanya dalam tempo satu menit kemudian ia kembali lagi ke dunia nyata ketika itu. Dimana lorong waktu itu ? Berbagai fenomena terkait di atas, membuat orang bertanya-tanya apakah lorong waktu itu benar-benar eksis, peneliti dari sejumlah besar negara berusaha mencoba menemukan lorong waktu ini. Adapun mengenai rumor terkait dimana lorong waktu itu juga cukup banyak beredar di masyarakat, ada yang bilang berada di puncak gunung Himalaya, ada juga yang bilang di parit dalam samudera Pacific, namun, pandangan yang paling memungkinkan adalah di perairan laut Ionia di bagian timur Mediterania. Konon katanya, di dasar laut tak berujung ini terdapat sebuah terowongan waktu, volume air laut yang hilang setiap hari di sini berjumlah 30.000 ton banyaknya, air laut itu disedot oleh lubang tak berujung tersebut, kemudian menembus ke ruang dimensi lainnya. Demi memahami fenomena ini, Amerika pernah mengirimkan sebuah tim ekspedisi untuk melakukan penelitian, mereka membuat sebuah percobaan dengan melarutkan beberapa bahan warna gelap permanent di air laut, kemudian mengamati bagaimana bahan-bahan itu tenggelam bersama dengan air laut, setelah itu mereka juga mengamati perairan di sekitarnya, namun, tidak ditemukan jejak bahan-bahan larutan itu di sungai. Hingga saat ini, para ilmuwan belum bisa mengungkap misteri lorong waktu yang misterius itu. Sementara itu, "gerbang waktu" lainnya juga ditemukan di Antartika. Pada 27 Januari 1995, fisikawan Amerika melihat asap abu-abu yang terus berarak di langit Antartika. Peneliti kemudian meluncurkan sebuah balon cuaca yang dilengkapi dengan instrument pengukuran kecepatan angin dan kelembaban atmosfer. Beberapa saat kemudian, para peneliti menurunkan balon cuaca itu. Dan yang mengejutkan mereka adalah : waktu yang ditampilan pada timer balon cuaca itu menunjukkan percobaan dilakukan pada 27 Januari 1965. Lagipula, setiap kali percobaan, selalu menunjukkan waktu berputar kembali 30 tahun. Para peneliti membuat laporan ke Gedung Putih. Orang-orang berspekulasi bahwa ruang yang terus berputar tanpa henti di atas langit Antartika itu adalah pintu gerbang yang menuju ke masa lain. Sementara itu, program penelitian mengirim manusia ke masa lain juga telah mulai dijalankan. Sehubungan dengan itu, CIA dan FBI kini berdebat sengit terkait hak kontrol atas program penelitian terhadap hal terkait yang kemungkinan dapat mengubah sejarah. Beragam versi tentang lorong waktu Selama bertahun-tahun, para sarjana yang tertarik dengan eksplorasi "lorong waktu" berupaya membuat penjelasan dari sisi karakteristik hukum fisika, fenomena optik, sistem perurutan waktu dan prinsip tata ruang. Ilmuwan terkemuka asal Amerika, professor John Bucherry mengemukakan beberapa hipotesis : teori "berhentinya waktu", dunia material di muka bumi ditafsirkan hilang begitu memasuki lorong waktu, dan ketika muncul kembali ditafsirkan muncul lagi secara misterius. Hal ini menunjukkan terowongan waktu dengan bumi bukan sebuah sistem waktu, masanya itu secara relatif statis, dengan demikian, tidak peduli apakah telah hilang 3 – 5 tahun, atau puluhan hingga ratusan tahun juga bagaikan sehari, atau waktu sejak hilangnya sampai muncul kembali itu adalah nol. Teori "Waktu reversible" (waktu dapat diputar kembali), adalah waktu dalam "lorong waktu" itu terbalik. Obyek yang hilang masuk ke dalam sistem waktu itu ada kemungkinan kembali ke masa lampau, namun, ketika waktu berjalan terbalik, kemudian memunculkan obyek yang hilang tadi ke saat itu, hingga terjadi pemunculan kembali secara misterius. Teori tentang "waktu tertutup". "Terowongan waktu" adalah dunia material yang eksis obyektif. Ia tidak terlihat dan tidak bisa dijamah, terhadap dunia material manusia, ia tertutup tapi juga tidak benar-benar tertutup, terkadang sesekali membukanya. Namun, begitu terbuka akan hilang secara misterius, kemudian saat dilepas (buka-tutup dalam sekejab), obyek yang hilang muncul kembali. Fisikawan Amerika, Profesor Snairfack menuturkan, "Lorong waktu" mungkin berhubungan dengan lubang hitam di alam semesta. Dan "Lubang hitam" merupakan dunia daya tarik yang tak terlihat oleh mata, jika manusia tersedot ke dalam "lubang hitam", maka segala kesadaran akan lenyap seketika, hanya bisa mengingat hal-hal pada saat disedot dulu, ia tidak tahu apa pun saat jalan-jalan di dalam lubang hitam, berapa pun lamanya. Oleh karena itu, manusia, kapal, pesawat dan sebagainya yang hilang secara misterius dan tercatat dalam sejarah itu sebenarnya telah masuk ke dalam "lubang hitam" yang misterius ini. Singkatnya, pemahaman terkait "lorong waktu" itu banyak versinya, namun, tidak ada satu pun bukti ilmiah yang meyakinkan, dan sejauh ini masih menjadi sebuah misteri alam yang menanti diteliti lebih dalam. Para ahli NASA telah membentuk sebuah "teori resonansi medan ruang dan waktu", yang didasarkan pada "teori medan terpadu" dari fisikawan Jerman Werner Heisenberg dan Einstein sebagai dasar pembentukannya. Tujuannya adalah untuk melintasi ruang antar bintang dalam sekejab dengan bantuan elektromagnetik, gravitasi, kecepatan cahaya dan fleksibilitas perubahan bersama ruang-waktu. Jika tiba saatnya, lorong waktu tidak lagi menjadi misteri yang menunggu dipecahkan.
|
ADVERTISEMENT