|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
[SELINGAN] Radar Pantai Menuju Komersial
Januari 2012, lisensi produksi massal radar pantai buatan Indonesia pertama sudah berumur satu tahun. Tantangan bagi PT Inti (Persero), yang menerima lisensi itu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, makin besar untuk memasarkan inovasi teknologi deteksi pantai dan kelautan ini.
Radar pantai buatan sendiri ini sangat kompetitif, dibandingkan radar impor,” kata Kepala Bidang Telekomunikasi pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI) Mashury Wahab, Kamis (5/1), ketika dihubungi di Bandung, Jawa Barat.
Mashury memulai riset pengembangan radar pantai yang diberi nama Isra (Indonesian Sea Radar) sejak tahun 2006. Pada Januari 2011, LIPI memberikan lisensi untuk diproduksi massal oleh PT Inti.
Kepala LIPI Lukman Hakim, pada kegiatan LIPI Expo 2011 bulan November lalu di Jakarta, menyatakan, tidak mudah untuk meyakinkan penggunaan radar pantai produksi dalam negeri ini. Hingga saat itu, belum ada pembelian radar pantai tersebut.
Mashury mengatakan, prototipe radar Isra dibuat sebanyak tiga buah. Dua radar didirikan secara permanen di Pantai Anyer dan Merak. Tujuannya untuk memantau pergerakan dan arus kapal di Selat Sunda.
”Satu prototipe lain dibuat transportable di atas truk. Radar ini bisa dipindah-pindahkan,” kata Mashury.
Penempatan radar pada ketinggian tertentu sangat menentukan jangkauan pemantauan. Pada ketinggian 100 meter di atas permukaan laut, radar Isra bisa untuk memantau wilayah dengan radius 33 kilometer.
Maksimum jangkauan pemantauan radar Isra diperkirakan mencapai 64 kilometer dengan penempatan pada ketinggian sekitar 200 meter. Untuk menyiasati pembuatan menara tinggi yang mahal, penempatan radar dapat dilakukan di puncak-puncak bukit di tepi pantai.
Penyelundupan
Mashury mengatakan, radar pantai sebetulnya banyak dibutu*kan di sejumlah wilayah perairan Indonesia. Radar ini banyak diperlukan untuk mendeteksi penyelundupan atau transaksi ilegal yang merugikan negara.
”Dengan radar ini dapat dipantau transaksi ilegal di atas kapal yang berusaha menghindari proses pajak,” kata Mashury.
Pendeteksian transaksi ilegal di kapal melalui radar dapat ditengarai, misalnya dari pemantauan kapal yang berimpitan. Dua kapal berimpitan yang terpantau di radar dapat diduga melakukan alih muat barang secara ilegal.
”Transaksi ilegal seperti ini banyak terjadi untuk komoditas perikanan hasil tangkapan nelayan kecil,” kata Mashury.
Kapal besar penangkap ikan dapat membeli secara langsung ikan-ikan hasil tangkapan kapal nelayan di atas laut. Dikhawatirkan, transaksi ilegal ini melibatkan kapal-kapal besar milik asing yang sengaja membeli ikan hasil tangkapan nelayan Indonesia secara ilegal.
”Wilayah transaksi perikanan secara ilegal itu mungkin bisa dilakukan di sekitar perbatasan sehingga tidak melanggar hukum. Tetapi, transaksi di atas kapal seperti itu merugikan negara dan selama ini masih sulit dipantau,” kata Mashury.
Menurut Kepala LIPI Lukman Hakim, untuk seluruh wilayah perairan Indonesia, diperkirakan butu* 600 radar pantai. Potensi ini sekaligus menjadi peluang pemasaran radar Isra buatan LIPI. Namun, sejauh ini masih ada kendala persaingan dengan produk impor.
”Para pengusaha yang mendatangkan radar pantai produk impor sekarang juga berupaya supaya produk yang mereka jual bisa kompetitif,” kata Lukman.
Keunggulan
Mashury menjelaskan, radar Isra menggunakan metode frekuensi terus-menerus untuk memancarkan sinyal pemantauan, atau dikenal sebagai Frequency-Modulated Continuous Wave (FMCW). Daya pancar radar Isra rendah, yaitu 1 watt.
”Pengoperasian radar dengan daya pancar rendah ini tidak mengganggu sistem operasional radar lain,” kata Mashury.
Sistem operasional radar lain yang dimaksud misalnya milik otoritas pelabuhan atau kesatuan militer. Keunggulan dengan daya pancar yang rendah memungkinkan pengoperasiannya tidak terdeteksi oleh radar scanner (pendeteksi keberadaan radar).
Keunggulan tersebut menguntungkan untuk berbagai aktivitas atau pengusutan kasus ilegal. Keberadaan radar yang tidak terdeteksi dapat lebih optimal mengungkap berbagai pelanggaran.
Frekuensi kerja radar Isra pada pita X-Band 9,4 gigahertz (GHz) dengan dua antena pemancar dan penerima yang bekerja bersamaan. Untuk meningkatkan jangkauan, selain mengatur peningkatan ketinggian penempatan radar, juga dapat dilakukan dengan peningkatan daya pancar sampai 10 watt.
Radar Isra juga memiliki kemampuan Doppler, yaitu kemampuan untuk mendeteksi benda bergerak, seperti kapal-kapal yang melintasi area perbatasan secara lebih akurat.
Ada pula sistem penelusuran target (target tracking) sesuai Automatic Radar Plotting Aids (ARPA) yang ditetapkan Organisasi Maritim Internasional (IMO). Hasil pemantauannya dapat diintegrasikan ke dalam jaringan radar untuk memperluas area pemantauan.
”Saya tidak kompeten untuk menyebutkan harga komersial radar Isra. Yang jelas, kemampuannya sama dengan produk impor dan harganya sangat kompetitif,” kata Mashury.
Lebih penting lagi, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. (Kompas, 6 Januari 2012/ humasristek)
source:http://202.46.15.98/index.php/module/News+News/id/10151
JAYALAH INDONESIA...I LOVE IT. |
|
|
|
|
|
|
|
woiii kemane aje bro...
wongedandotcom2 Post at 21-1-2012 19:20
Masih main di forum Pertiwi? ;p |
|
|
|
|
|
|
|
ya udah sihhhh..spele..gak pake R kalo kata anak2 indonesia...gak pake marah-marah donk..kalo se ...
audreyhepburn Post at 22-1-2012 01:36 AM
iya deh.. baru tersedar kebanyakan forumer disini cuma anak2 ingusan.. peace |
|
|
|
|
|
|
|
senjata2 hasil development BERAPI sudah wujud ... dan pembangunan bagi senjata BERAPI masi ...
malberi8 Post at 21-1-2012 12:49
takyah alasan tunjuk je sini
kaskuser kata.......no picture=hoax |
|
|
|
|
|
|
|
takyah alasan tunjuk je sini
kaskuser kata.......no picture=hoax
eltoro Post at 22-1-2012 09:31 PM
bukan alasan , tapi tak perlu juga membuktikan apa2 disini, untuk apa? perlukah semua development atau perolehan alat2 pertahanan dibuktikan atau ditonjolkan kepada jiran, untuk apa? mao jadi jagoan asian? atau bermegah2 kepada negara jiran ..mentality indonesian sama malaysian berbeza sekali ya...bagus ya, dgn pic aja udah dapat membuktikan jika ianya benar atau hoax.. |
|
|
|
|
|
|
|
awas abis ini ada isu TKI dibahas lagi...
Gong Xi Fa Coi ... lahh.... |
|
|
|
|
|
|
|
Ini dia calon-calon unggulan pasukan komando khusus Indonesia di masa depan .... sejak umur 6 tahun ...
wartakita Post at 21-1-2012 17:05
mcm kat sabah la tu,
thanks to BE END
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambarnya gk mau keluar nih |
|
|
|
|
|
|
|
Reply malberi8
cakap pasal mentality..kahkahkah, lepaih tu pasti mahu cakap pasal TKI, MI ...
audreyhepburn Post at 23-1-2012 05:46 PM
iri hati ..sama indon, ha ha ha.. lucu, apa yg buat kamu rasa rakyat msia irihati sama indon..selama ini rakyat indon yg datang merempat mencari pekerjaan di malaysia bukan sebaliknya ya.. malah yg iri hati sama malaysia sebenarnya indoonn..ya sampai berangan2 mahu ganyang msia segala he he.. ya terserah apa pun pendapat kamu ,kami disini sikit pun tidak marah, kami amat faham sikap keanak2kan forumer indon.. |
|
|
|
|
|
|
|
Gambarnya gk mau keluar nih
reashot Post at 24-1-2012 07:33
credits ente kurang dari 100 makanya gambarnya gak keluar. |
|
|
|
|
|
|
|
ane bantu gan heheheheh
|
|
|
|
|
|
|
|
NOTE: MEREMPAT MENCARI PEKERJAAN...
audreyhepburn Post at 24-1-2012 08:14 PM
Apa kamu x percaya..silakan dtg ke kuala lumpur liat sendiri..atau perlu pic sebagai bukti..saya cuma mau cerita, tiada sebab kami mau irihati pada indonesia, tiada mendatangkan manafaat bagi kami.. jika indonesia bisa menghasilkan kenderaan tempur yg murah lebih bagus negara2 asian bole beli.. skarang pon terdapat banyak syarikat2 dari malaysia yg melabur di indonesia, malah ramai juga yg berkahwin di indonesia.. tentang kelengkapan perang, msia tidaklah terlalu spend wang utk peralatan2 baru...daripada spend duit utk bangunkan alat senjata, dalam keadaan aman lebih baik labur utk ekonomi negara..agar rakyat punya pekerjaan..beli senjata sama jiran2 aja lebih murahh kann... |
|
|
|
|
|
|
|
wooooooyyy back to topic..ini forum militer atau forum cari kerja:
Anggaran TNI 2012: Rp72,5 Triliun
Untuk 2011 saja, TNI masuk 10 besar lembaga dengan anggaran terbesar
VIVAnews - Pada tahun 2011, Tentara Nasional Indonesia sudah masuk jajaran 10 lembaga dengan anggaran terbesar. Tahun 2012 ini, dengan kenaikan anggaran yang mencapai 27 persen, predikat ini dipastikan bertahan.
Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq menyatakan, anggaran untuk 2012 mencapai Rp72,5 triliun. Di samping itu, masih ada anggaran untuk penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) US$6,6 miliar.
"Yaitu Angkatan Darat (AD) mendapat sekitar US$1,4 miliar, Angkatan Laut (AL) mendapat US$2,1 miliar, Angkatan Udara (AU) mendapat US$2,6 miliar dan Mabes TNI sekitar US$328 juta," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu dalam rapat kerja dengan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Selasa 24 Januari 2012.
Namun Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyampaikan, anggaran TNI untuk 2012 hanya mencapai Rp53,53 triliun. Agus tak memasukkan anggaran remunerasi Rp8 triliun dan anggaran untuk Kementerian Pertahanan.
Anggaran Rp53 triliun itu dibagi Agus sebagai berikut:
- Markas Besar TNI Rp6,27 triliun
- Angkatan Darat Rp30,297 triliun
- Angkatan Laut Rp9,204 triliun
- Angkatan Udara Rp8,010 triliun.
Anggaran itu terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. "Anggaran untuk Mabes TNI akan digunakan dalam operasi militer dan yustisi, pemeliharaan alutsista dan non-alutsista," kata Agus. (eh)
• VIVAnews |
|
|
|
|
|
|
|
Tanggal 26 nanti tim Jerman akan datang ke Indonesia
SELAIN Belanda, ternyata Jerman juga menawarkan tank Leopard pada Indonesia. Perwakilan negara pembuat tank tempur (MBT) itu bahkan akan datang ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan terkait rencana jual beli ini.
“Tanggal 26 nanti tim Jerman akan datang ke Indonesia. Jadi kami bisa membandingkan apakah lebih baik membeli di Jerman atau Belanda,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam raker antara Komisi I dengan Kemhan dan Panglima TNI di gedung DPR, Selasa (24/1).
Menurut KSAD, persoalan ketidaksetujuan parlemen Belanda terhadap penjualan Leopard pada Indonesia sudah disampaikan pada pemerintah Belanda. Dalam pertemuan dengan Belanda, 21 Desember 2011 lalu, KSAD telah mempertanyakan keseriusan Belanda dalam menjual Leopard-nya.
“Mereka tanya, kami jadi mau beli atau tidak. Sebelum saya jawab saya tanya, Belanda jadi jual atau tidak,” katanya.
Pengadaan MBT ini, kata Pramono, untuk menyamakan teknologi alutsista dengan negara-negara lain. Di wilayah Asia Tenggara, mayoritas negara telah memilikinya, bahkan di seluruh dunia.
Selain Indonesia, negara yang belum memiliki MBT adalah Timor Leste dan Papua Nugini.
Saat ini ada beberapa varian tank Leopard. Varian yang diklaim terbaik adalah Leopard 2A6. Varian bermesin disel ini pengembangan dari Lopard 2A5. Leopard 2A6 diklaim melebihi Abrams M1A2, Challenger 2 dan Leclerc dalam hal perlindungan, daya tembak dan mobilitas.
Leopard 2A6 dan variannya digunakan militer Jerman, Kanada, Yunani, Belanda, Portugal dan Spanyol. Tank tangguh ini diproduksi Jerman dan Spanyol. |
|
|
|
|
|
|
|
Leopard Bukan Pilihan Mutlak, TNI Kaji Tank Lain
PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan main battle tank (MBT) Leopard milik militer Belanda bukan pilihan mutlak dalam rencana pembelian tank.
“Leopard sedang dibahas, dan itu baru satu opsi untuk pengadaan alutsista. Keputusannya belum final dan kami masih mengkaji mana yang lebih tepat,” kata Agus, di sela-sela Raker dengan Komisi I di Gedung DPR, Selasa (24/1). Menurutnya, saat ini TNI khususnya TNI AD memerlukan tank berat untuk pertahanan nasional.
Pengadaan ini merupakan salah satu program dalam modernisasi alutsista demi mencapai Minimum Essential Forces (MEF). Panglima juga meminta persoalan ini tidak dijadikan isu yang mencolok sehingga seolah-olah terdapat masalah antara pemerintah dengan DPR.
“Leopard itu salah satunya, jadi tidak hanya Leopard. Mohon tidak dijadikan isu seolah pemerintah dan DPR tidak cocok,” katanya. Menurutnya, selain Tank Leopard yang ditawarkan Belanda ada juga tawaran MBT lain dari negara yang berbeda.
Dalam hal ini, TNI sedang melakukan kajian untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Namun begitu, dia tidak merinci tank lainnya tersebut. “Kami sedang mencari solusi terbaik mana main battle tank yang paling tepat," katanya. |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AD Lirik Peluncur Roket Canggih, HIMARS
Jurnas.com*|*SELAIN pengadaan main battle tank, TNI AD juga melirik multiple launch rocket system (MLRS) untuk penguatan pertahanan darat. MLRS ini juga dapat difungsikan sebagai antipesawat tempur.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo dalam paparannya saat raker antara Komisi I dan Kementerian Pertahanan mengungkapkan, rencana pengadaan MLRS ini sudah dimasukkan dalam shopping list alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD. Salah satu yang menjadi incaran adalah rudal tangguh High Mobility Artilery Rocket System (HIMARS). “Untuk penangkis serangan udara karena yang kami punya saat ini kelahiran tahun 1960-an. Setelah tahu harganya akan kami sampaikan,”kata KSAD di gedung DPR RI, Selasa (24/1).
Dengan memiliki senjata canggih semacam ini, KSAD yakin, Indonesia akan memiliki efek gentar terhadap negara-negara lain sehingga tidak akan mengganggu kedaulatan negara. Tidak kalah dengan tank Leopard yang mampu merontokkan beberapa tank dengan hanya satu tank Leopard, HIMARS ini memiliki jarak tembak sejauh 70 km dengan akurasi 10 meter.
“Bahkan jarak tembaknya bisa ditingkatkan menjadi 300 km. Sehingga negara lain akan gentar. Tak akan ada lagi patok Indonesia diusik. Lu cabut patok, gue sikat," selorohnya.
Peluncur roket HIMARS yang dikembangkan Lockheed Martin pada 1996 adalah senjata mobile dengan setiap peluncur yang mampu menembakkan enam roket dalam waktu 45 detik. Selain Amerika Serikat, yang merupakan negara produsen, Uni Emirat Arab dan Singapura juga telah memiliki rudal canggih ini. HIMARS baru diproduksi secara resmi melalui kontrak yang ditanda tangani pada Desember 2005.
Sebelumnya, KSAD menyebutkan telah menyusun daftar belanja (shopping list) pengadaan alutsista untuk mencapai Minimum Essential Forces. Selain MBT dan MLRS, TNI AD juga akan melakukan pengadaan helikopter serang, meriam 155 dengan jarak tembak 40 km, dan helikopter serbu.
http://www.jurnas.com/mobile-news/51045 |
|
|
|
|
|
|
| |
|